Bacaan Dzikir Pagi Arab dan Latin


Mengawali pagi dengan dzikir adalah cara yang baik untuk memberi semangat dan memohon kelancaran urusan kita kepada Allah. Dzikir yang terbaik dibaca saat subuh hingga matahari terbit, tapi boleh juga sampai siang hari. Kami telah memperbarui bacaan dzikir ini dengan memilih yang terbaik berdasarkan pendapat ulama. Kami juga menyertakan penjelasan dan cara baca yang mudah, agar semua orang bisa mengerti dan mendapatkan manfaatnya. Mari kita mulai hari dengan dzikir yang baik ini.

Membaca Ayat Kursi 1 Kali

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm

“Allah, tidak ada ilah (yang berhak disembah) melainkan meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dan Dia Maha Tinggi lagi Maha besar.” (QS. Al Baqarah: 255) (Dibaca 1 x)

Faedah

Barang siapa yang membaca ayat ini ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang. Dan barang siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi. (HR. at-Tirmidzi: 2879)


Membaca Surat Al-Ikhlas 3 Kali

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ (1) ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ (4)

qul huwallāhu aḥad (1) allāhuṣ-ṣamad (2) lam yalid wa lam yụlad (3) wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad (4)

“Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Faedah

Siapa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Katakanlah (bacalah surat), Qulhuwallahu ahad, dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) ketika petang dan pagi tiga kali, maka dengan ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala sesuatu. (HR. Abu Dawud No. 4241)


Membaca Surat Al-Falaq 3 Kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ (1) مِن شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ (4) وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)

qul a'ụżu birabbil-falaq (1) min syarri mā khalaq (2) wa min syarri gāsiqin iżā waqab (3) wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad (4) wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad (5)

“Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Faedah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Katakanlah (bacalah surat), Qulhuwallahu ahad, dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) ketika petang dan pagi tiga kali, maka dengan ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala sesuatu. (HR. Abu Dawud No. 4241)"


Membaca Surat An-Nass 3 Kali

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ (1) مَلِكِ ٱلنَّاسِ (2) إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ (3) مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ (4) ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ (5) مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ (6)

qul a'ụżu birabbin-nās (1) malikin-nās (2) ilāhin-nās (3) min syarril-waswāsil-khannās (4) allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās (5) minal-jinnati wan-nās (6)

“Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. (1) Raja manusia. (2) Sembahan manusia. (3) Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, (4) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (5) dari (golongan) jin dan manusia. (6)"

Faedah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Katakanlah (bacalah surat), Qulhuwallahu ahad, dan Al-Muawwidzatain (Al-Falaq dan An-Naas) ketika petang dan pagi tiga kali, maka dengan ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud No. 4241)


Membaca Doa 1 Kali

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri

“Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur."

Faedah

Memohon perlindungan dari kejahatan lebih diutamakan, kaidah yang menunjukkan pentingnya hal tersebut adalah: "Mencegah bahaya lebih penting dan didahulukan daripada mendatangkan kebaikan". (HR. Muslim No. 2723 (75), Abu Dawud No. 5071, dan at-Tirmidzi 3390, shahih dari Abdullah Ibnu Mas'ud)


Membaca Doa 1 Kali

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur

“Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).

Faedah

Setiap hal yang kita lakukan dari pagi sampai petang, dari kita memulai kehidupan kita sampai kita mati, semuanya berada dibawah kendali Allah dan kepada-Nya lah kita kembali." (HR. al-Bukhari dalam al-Abadul Mufrad No. 1199, lafadz ini adalah lafadz al-Bukhari, at-Tirmidzi No. 3391, Abu Dawud No. 5068, Ahmad 11/354, Ibnu Majah No. 3868)


Membaca Sayyidul Istighfar 1 Kali

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ

allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna 'abduka wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu a'uudzu bika min syarri maa shana'tu abuu u laka bini' matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Ya Allah, Engkau adalah Rabb-ku, tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi dengan benar) kecuali Engkau, Engkau-lah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan (apa) yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu (yang diberikan) kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.

Faedah

Barang siapa yang membacanya dengan yakin ketika petang hari, kemudian dia meninggal, maka ia akan masuk surga, demikian juga jika (dibaca) pada pagi hari." (HR. al-Bukhari No. 6306, 6323, Ahmad IV/122-125, an-Nasa'i VIII/279-280)


Membaca Doa 4 Kali

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ، وَمَلاَئِكَتَكَ وَجَمِيْعَ خَلْقِكَ، أَنَّكَ أَنْتَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ

Allahumma inni ash-bahtu usy-hiduka wa usy-hidu hamalata ‘arsyika wa malaa-ikatak wa jami’a kholqik, annaka antallahu laa ilaha illa anta wahdaka laa syariika lak, wa anna Muhammadan ‘abduka wa rosuuluk.

“Ya Allah, sesungguhnya aku di waktu pagi ini mempersaksikan Engkau, malaikat yang memikul ‘Arys-Mu, malaikat-malaikat dan seluruh makhluk-Mu, bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah, tiada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tiada sekutu bagi-Mu dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu.”

Faedah

Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini ketika pagi dan petang hari sebanyak empat kali, maka Allah akan membebaskan dirinya dari siksa neraka. (HR. Abu Daud no. 5069. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan.)


Membaca Doa Memohon Kesehatan dan Perlindungan 1 Kali

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ ، لَا إِلَـهَ إِلَّا أَنْتَ ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِوَالْفَقْرِ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، لَا إِلَـهَ إِلَّا أَنْتَ

allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii bashorii, laa ilaaha illaa anta. allaahumma inni a'uudzu bika minal kufri wal faqr, allaahumma inni a'uudzu bika min 'adzaabil qobr, laa ilaaha illaa anta

"Ya Allah, selamatkanlah tubuhku (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau dari apa yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkanlah penglihatanku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau."

Faedah

Dengan memohon kepada Allah agar memberi kita kesejahteraan dalam tubuh kita, kita memohon untuk disembuhkan dari semua penyakit jasmani dan rohani, sehingga kita memiliki tubuh yang sehat dan hati yang murni, dan oleh karena itu gunakanlah tubuh yang sehat ini dengan cara yang diridhai Allah." (HR. al-Bukhari dalam Shahiib al-Adabil Mufrad No. 701, Abu Dawud No. 5090, Ahmad V/42, hasan)


Membaca Doa Memohon Keselamatan di Dunia dan Akhirat 1 Kali

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fii diinii wa dun-yaaya wa ahlii wa maalii. allahumas-tur 'awrootii wa aamin row'aatii. allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaalii wa min fawqii wa a'udzu bi 'azhomatik an ugh-taala min tahtii

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh)."

Faedah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah pernah meninggalkan do'a ini di pagi dan petang hari. Di dalamnya berisi perlindungan keselamatan pada agama, dunia, keluarga dan harta dari berbagai macam gangguan yang datang dari berbagai arah." (HR. al-Bukhari dalam al-Abadul Mufrad No. 1200, Abu Dawud No. 5074, an-Nasa'i VII/282, Ibnu Majah No. 3871, al-Hakim 1/517-518, dan lainnya dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhumaa" )


Membaca Doa Memohon Perlindungan dari Bisikan Syaitan 1 Kali

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

allahumma 'aalimal ghoybi wasy-syahaadah faathiros samaawaati wal ardh. robba kulli syai-in wa maliikah. asyhadu alla ilaha illa anta. a'udzu bika min syarri nafsii wa min syarrisy-syaythooni wa syirkihi, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an aw ajurrohu ilaa muslim

"Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb pencipta langit dan bumi, Rabb segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, setan dan balatentaranya (godaan untuk berbuat syirik pada Allah), dan aku (berlindung kepada-Mu) dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyeretnya kepada seorang muslim."

Faedah

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Abu Bakar ash-Shiddiq radhiyallahu 'anhu "Ucapkanlah pagi dan petang dan apabila engkau hendak tidur" (HR. al-Bukhari dalam al-Abadul Mufrad No. 1202, at-Tirmidzi No. 3392 dan Abu Dawud No. 5067)


Membaca Dzikir 3 Kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa' wa huwas samii'ul 'aliim

"Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Faedah

Barang siapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya." (HR. at-Tirmidzi No. 3388, Abu Dawud No. 5088, Ibnu Majah No. 3869, al-Hakim 1/514, dan Ahmad No. 446 dan 474)


Membaca 3 Kali

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

rodhiitu billaahi robbaa wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa

"Aku ridha Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai nabi."

Faedah

Barang siapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan sore, maka Allah memberikan keridhaan-Nya kepadanya pada hari kiamat." (HR. Ahmad IV/337, Abu Dawud No. 5072, at-Tirmidzi No. 3389, Ibnu Majah No. 3870, an-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah No. 4 dan Ibnus Sunni No. 68)


Membaca 1 Kali

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

yaa hayyu yaa qoyyum, bi-rohmatika as-taghiits, wa ash-lih lii sya'nii kullahu wa laa takilnii ilaa nafsii thorfata 'ainin abadan

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dari-Mu)."

Faedah

Maksud dari do'a ini adalah manusia sangat butuh Allah dan berdo'a agar Allah tidak meninggalkannya walaupun sekejap saja." (HR. an-Nasa'i dalam 'Amalul Yaum wal Lailah No. 575, dan al-Hakim 1/545, lihat Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/417 No. 661, Ash-shahiihah No. 227, hasan)


Membaca 1 Kali

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

ash-bahnaa 'ala fithrotil islaam wa 'alaa kalimatil ikhlaash, wa 'alaa diini nabiyyinaa Muhammadin shallallahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa millati abiina Ibraahiima haniifam muslimaaw wa maa kaana minal musyrikin

"Di waktu pagi kami memegang agama Islam, kalimat ikhlas (kalimat syahadat), agama Nabi kami Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, dan agama bapak kami Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik."

Faedah

'Fitratil Islam' maksudnya di atas sunnah, 'kalimatil ikhlas' maksudnya adalah kalimat syahadat dan 'hanifan' maksudnya adalah hati yang condong kepada jalan yang lurus dan kebaikan." (HR. Ahmad III/406, 407, ad-Darimi II/292 dan Ibnus Sunni dalam Amalul Yaum wal Lailah No. 34, Misykaatul Mashaabiih No. 2415, Shahiihal-Jaami'ish Shaghiir No. 4674, shahih)


Membaca Dzikir 10 Kali

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir

"Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagiNya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu."

Faedah

"Barang siapa yang mengucapkan dzikir tersebut dalam sehari sebanyak 100x, maka itu seperti membebaskan 10 orang budak, dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus baginya 100 kesalahan, dirinya akan terjaga dari gangguan setan dari pagi hingga petang hari, dan tidak ada seorang pun yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali oleh orang yang mengamalkan lebih dari itu." (HR al-Bukhari No. 3293 dan 6403, Muslim IV/2071 No. 2691 (28), at-Tirmidzi No. 3468, Ibnu Majah No. 3798)


Membaca 3 Kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ عَدَدَ خَلْقَهِ وَرِضَى نَفْسِهِ وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

subhanallahi wa bihamdihi 'adada khalqihi wa ridha nafsihi wa zinata 'arsyihi wa midada kalimatihi

"Maha Suci Allah, sebanyak makhluk-Nya, Maha Suci Allah sejauh kerelaan-Nya, Maha Suci Allah seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya."

Faedah

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan pada Juwairiyah bahwa dzikir di atas telah mengalahkan dzikir yang dibaca oleh Juwairiyah dari selepas Shubuh sampai waktu Dhuha." (HR. Muslim No. 2726. Syarah Muslim XVII/44. Dari Juwairiyah binti al-Harits radhiyallahu 'anhuma)


Membaca Doa 1 Kali

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'a, wa rizqan thayyiba, wa 'amalan mutaqabbala

"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik)."

Faedah

Doa ini dianjurkan dipagi hari sebab waktu pagi memiliki keistimewaan dan keberkahan yang lebih, sebagaimana sabda Rasulullah "Ya Allah berkahilah ummat ku dipagi hari"." (HR. Ibnu Majah No. 925, Shahiih Ibni Majah 1/152 No. 753 Ibnus Sunni dalam 'Amalul Yaum wal Lailah No. 54, 110, dan Ahmad VI/294, 305, 318, 322. Dari Ummu Salamah, shahih)


Membaca 100 Kali

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

subhaanallahi wa bihamdihi

"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."

Faedah

Barang siapa yang mengucapkan kalimat 'subhanallah wa bi hamdih' di pagi dan petang hari sebanyak 100x, maka tidak ada yang datang pada hari kimata yang lebih baik dari yang ia lakukan kecuali orang yang mengucapkan semisal atau lebih dari itu." (HR. Muslim No. 2691 dan No. 2692, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu Syarah Muslim XVII/17-18, Shahiih at-Targhiib wat Tarhiib 1/413 No. 653)


Membaca 100 Kali

أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

astagh-firullah wa atuubu ilaih

"Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya."

Faedah

Dari Ibnu 'Umar ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Wahai manusia, bertaubatlah kalian kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepada-Nya dalam sehari seratus kali'." (HR. al-Bukhari/Fat-hul Baari XI/101 dan Muslim No. 2702)


Nanang SB
Berdakwah dengan media
Komentar